Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Penanganan Manajemen Konflik PT.XL AXIATA TBK.

Gambar
Manajemen Resiko Perusahaan Industri telekomunikasi seluler di Indonesia saat ini membutuhkan evaluasi luas dan eksplisit yang menekankan pada resiko bisnis. Teknologi, kompetisi, etika usaha, regulasi, dan kepatuhan adalah beberapa contoh dari sekian banyak potensi resiko yang dihadapi oleh perusahaan. Oleh karena itu, manajemen resiko perusahaan atau Enterprise Risk Management (ERM) dibutuhkan sebagai salah satu pilar tata kelola perusahaan yang mumpuni. Saat ini, XL Axiata mengadopsi kerangka ISO 31000 yang dijalankan melalui manajemen resiko perusahaan untuk menghadapi potensi berbagai resiko. Kerangka ISO 31000 yang lengkap dan fleksibel menyediakan ruang yang memadai bagi XL Axiata dalam menilai, mengevaluasi, dan mengelola resiko perusahaan. Hubungan integrasi antara proses manajemen resiko perusahaan dengan audit internal juga memberikan jaminan efektivitas rencana penanganan atas potensi resiko. Selain itu, kondisi geologis di Indonesia menandakan adanya kemung

Manajemen Pengawasan PT.XL Axiata Tbk.

Program – program yang dilakukan PT XL.AXIATA TBK. Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak akan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar, efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan. Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Program yang dilakukan PT XL AXIATA TBK di bi

Management Information System (MIS)

Management Information System (MIS ), adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak sumber, termasuk didalamanya Transaction Processing System/TPS. MIS menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah satu elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan. Tujuan dari MIS sendiri adalah : ·           Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. ·     Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. ·           Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. MIS juga dapat dibagi berdasarkan garis fungsionalitas yang disesuaikan dengan individu, seperti contoh : ·           Memberi informasi keuangan –> MIS keuangan ·        

Management By Exception

Definisi Management By Exception MBE adalah suatu kemampuan dasar yang disediaakan oleh sistem informatika yang berbasis komputer yang memikul sebagian tanggungjawab dalam pengendalian sistem fisik maka waktu yang dimiliki manajer dapat digunakan secara efektif. Pada Management By Exception (MBE) seorang manajer untuk dapat melakukan pengendalian atas bagian yang menjadi tanggungjawabnya harus didukung oleh tersedianya : 1) Informasi mengenai apa yang telah dan sedang dicapai pada unit kerjanya. 2) Standar kinerja yang dapat menunjukkan apa yang harus dicapai oleh unit kerjanya. Standar yang dikombinasikan dengan output informasi misalnya laporan penjualan maka memungkinkan terjadinya Management By Exception. MBE adalah gaya atau tindakan yang dilakukan manajer apabila terjadi letidalsesuaian antara Kinerja Aktual( apa yang telah dan sedang dicapai ) dengan Standar Kinerja ( apa yang harus dicapai). Contoh : Ω Seorang manajer menetukan bahwa jumlah produksi Susu

Teori Motivasi

Gambar
Teori Motivasi Sebuah perusahaan Manufakturing, pada umumnya memiliki jumlah karyawan yang banyak. Agar karyawan-karyawan perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik sehingga mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan, diperlukan Motivasi yang cukup dalam bekerja. Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu “Movere” yang artinya adalah “Menggerakkan”. Dalam sebuah buku yang saya baca, dikatakan bahwa definisi dari Motivasi adalah proses-proses psikologis yang menyebabkan Stimulasi, arahan, dan kegigihan terhadap sebuah kegiatan yang dilakukan secara sukarela yang diarahkan pada suatu tujuan” (Robert Kreitner, 2014). Saat ini, telah banyak teori-teori mengenai Motivasi. Hampir semua Teori Motivasi mengemukakan keterkaitan Motivasi dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Dengan cara memenuhi kebutuhan manusia tersebut, Motivasi kerja secara otomatis akan terwujud. Teori-teori Motivasi Beberapa Teori Motivasi yang sering digunakan diantaranya adalah : 1.         Te